NTB.Suara.com – Jika kabar Pratama Arhan direkrut klub Liga 1 Korea, Suwon FC terealisasi, maka eks bek PSIS Semarang itu akan bermain dalam satu tim dengan Lee Seung-woo, penyerang-sayap kiri jebolan Barcelona, yang disebut “Korean Messi” alias Messi Korea.
Sebelumnya, Selasa (26/9/2023), media Korea Selatan, Chosun.com mengabarkan bek kiri Timnas Indonesia itu akan direkrut Suwon FC.
Bahkan, kedua pihak disebutnya sudah sepakat. Tinggal menunggu detail dan waktu dikenalkan ke publik. Pratama Arhan juga disebut sudah setuju.
Suwon FC merupakan klub yang dibentuk tahun 2003. Sejak 2013 berada Liga 1 Korea, yakni kasta tertinggi kompetisi di Korsel.
Di klub Suwon FC, salah satu bintangnya adalah Lee Seung-woo. Dilansir dari beberapa sumber, pemain kelahiran 6 Januari 1998 itu pada masa kecilnya memang disebut-sebut sebagai Messi Korea. Messi adalah Lionel Messi, bintang Argentina yang juga pernah menimba ilmu di La Masia, akademi sepak bola milik Barcelona, hingga jadi pemain hebat Barcelona FC.
Dia direkrut pemandu bakat Barcelona pada 2011, sesaat setelah menjadi top skor dalam ajang Danone Nations Cup 2010 di Afrika Selatan.
Musim pertamanya bersama La Masia cukup menggemparkan. Lee mencetak 39 gol dalam 29 penampilan dalam satu musim bersama Braugrana U-13. Sesuatu yang tak pernah diraih Messi sekalipun. Dia juga mendapat predikat sebagai pemain terbaik dalam empat turnamen remaja di sana.
Namun, potensinya meredup gegara masalah aturan FIFA mengenai larangan kontrak internasional terhadap pemain di bawah usia 18 tahun tanpa orang tuanya.
Barcelona dihukum dua musim tidak boleh merekrut pemain. Lee kembali ke Korea. Dia sempat ikut Piala Dunia U17 tahun 2015.
Baca Juga:Sang Istri Punya Geng Jaksel, Pratama Arhan Digadang-gadang ke Persija, Bagaimana PSIS Semarang?
Itu musim yang buruk baginya. Ia jarang bermain dalam kompetisi yang ketat. Ketika sanksi FIFA selesai, Lee kembali bersama Barcelona.
Namanya juga masuk dalam Next Generation (NXGN) 2015. Yakni berisi 50 pemain muda bertalenta versi media The Guardian, yang pada NXGN 2021 memasukkan Marselino Ferdinan, kala itu woderkid Persebaya, sebagai salah satu dari 50 pemain berbakat di dunia.
Selain Lee Seung-woo, beberapa pemain muda berbakat pada tahun 2015 adalah gelandang Norwegia, Martin Odegaard yang kelak direkrut Real Madrid dan kini bersama Arsenal.
Ada juga Federico Valverde, gelandang Real Madrid asal Uruguay. Juga Manuel Locatelli, gelandang Juventus.
Dalam perjalanannya, Lee menjalani debut bersama Barcelona B pada 13 Maret 2016. Namun, pada 2017, Barcelona justru melepasnya ke klub Serie A Liga Italia Hellas Verona.
Klausul kontraknya, dia bisa direkrut kembali ke Barcelona. Tapi, itu tak pernah terjadi. Pada tahun 2019, ketika usianya 21 tahun, Lee dijual ke klub Belgia, Sint-Trudent hingga 2021. Di musim terakhirnya, dia sempat dipinjamkan ke klub Portugal, Portimonense.
Harga pasar Lee turun drastis. Pernah dijual ke Hellas Verona dengan harga Rp26,07 miliar ketika nilai pasarnya Rp3,48 miliar. Kemudian harga pasarnya pernah menyentuh Rp 29,55 miliar.
Sejak dipinjamkan ke Portimonense, harga pasarnya hanya Rp8,69 miliar. Sebagai perbandingan, Federico Valverde yang sama-sama masuk dalam NXGN 2015, saat ini memiliki harga pasar Rp1,7 triliun dan masih membela Real Madrid.
![Lee Seung-woo, pemain Suwon FC ini dijuluki Messi Korea. [Instagram @suwonfc]](https://media.suara.com/suara-partners/ntb/thumbs/1200x675/2023/09/27/1-lee-suwon-fc.jpg)
Lee Seung-woo akhirnya pulang kampung pada Desember 2022. Dia sempat dalam beberapa bulan tidak memiliki klub.
Pada 1 Januari 2022, dia menandatangi kontrak dengan Suwon FC, klub dari asalnya. Ini adalah kali pertama dia membela klub Korsel di kompetisi domestik.
Pada musim 2022, dia bermain dalam 31 laga dan mengemas 13 gol dan 3 assist. Pada musim 2023 ini, dia sudah bermain 28 laga dengan 7 gol dan 3 gol. Masih kalah dari topskor sementara Joo Min-kyu, striker Ulsan Hyundai. Boleh dibilang Lee Seung-woo belum menemukan performa terbaiknya.
Pelatih Timnas Indonesia saat ini Shin Tae-yong adalah yang mengorbitkan Lee saat masih menjadi juru taktik Timnas Korsel senior. Saat itu Shin Tae-yong menjadi pelatih menuju Piala Dunia 2018 di Rusia.
Debutnya bersama Timnas Korsel terjadi saat Korsel vs Honduras dalam FIFA matchday yang berahir dengan skor 2-0. Lee menyumbang 1 assist.
Dia ikut dalam tim Korea Selatan saat meraih medali emas Asian Games 2018 di Jakarta-Palembang. Lee turut mencetak gol saat final melawan Jepang yang berakhir dengan skor 2-1.
Lee tidak bertahan lama di Timnas Korsel. Hanya sampai 2019. Setelah itu belum pernah dipanggil lagi. Apalagi, persaingan di Timnas Korsel juga cukup ketat.
Di sayap kiri, misalnya ada seniornya, Son Heung-min, sang kapten. Yang pernah di Hamburg, Bayern Leverkusen, hingga kini masih di Tottenham Hotspur.
Terlepas dari hal itu, pengalaman Lee akan berharga bagi Pratama Arhan bila bisa bergabung ke klub ini. Tinggi Lee hanya 1,73 meter. Lebih tinggi 1 sentimeter dari Pratama Arhan. Namun, Lee memiliki kecepatan dan skill yang luar biasa, yang kerap merepotkan pertahanan lawan. (*)