Apartemen ‘Hantu’ Mulai Hilang, Tapi Belum Cuan Maksimal

Jakarta, CNBC Indonesia – Fenomena apartemen hantu di Jakarta sudah bertahan lama sejak awal pandemi. Saat ini kondisinya lebih baik, salah satu penyebabnya karena mulai normalnya aliran investasi.

“Pada kuartal I tahun ini investasi mengalir dan itu membuka aliran SDM,” kata kata Syarifah Syaukat Senior Research Advisor Knight Frank Indonesia.

Hanya saja, imbuh dia, ada perbedaan nyata antara fasilitas apartemen yang diberikan perusahaan sebelum dan setelah pandemi, terutama terkait alokasi budget atau pendanaan untuk tempat tinggal warga negara asing.


“Mereka juga cutting cost, rata-rata company menurunkan 10-15% dari company yang kita handle,” kata Residential Service Manager Lenny Sinaga.

Akibat banyak perusahaan yang memotong budget di pos ini, otomatis fasilitas yang didapat pun bisa turun. Namun mereka tetap kirim ekspatriat ke sini untuk mengerjakan projeknya. Namun memang tak sebanyak dulu sebelum pandemi, tapi tetap kirim ekspatriat ke Indonesia.

“Ekspatriat misal diprediksikan sebelum pandemi ada 20 ekspatriat tapi ternyata yang datang 10. Budget sekitar katakan US$3.000 per bulan, ternyata cuma US$2500 per bulan, kan ada penurunan, itu normal berdampak pandemi di perusahaan itu,” katanya.

Berdasarkan data Kementerian Investasi/Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), realisasi investasi pada kuartal I 2022 sebesar Rp282,4 triliun.

Hal itu dinilai mampu mendongkrak kedatangan warga negara asing ke Indonesia yang otomatis juga mengisi kekosongan di apartemen hantu tersebut.

“Klaster-klaster negara yang mengisi biaya sewa di Jakarta sudah kembali ke Jakarta saat ini, perlahan membaik tapi dibanding pandemi belum normal,” ujar Syarifah.

[Gambas:Video CNBC]

Artikel Selanjutnya

Penthouse Orang Kaya Jakarta Diobral, Harga Jatuh Parah!


(dce)